Tidak dapat dipungkiri lagi
adanya pandemi corona covid-19 yang terjadi saat ini berdampak pada sektor
ekonomi rakyat. Banyak sektor usaha yang berkurang omsetnya atau bahkan tutup
usaha. Akibatnya banyak masyarakat yang sampai kesulitan mencari nafkah dan
bahkan sampai sulit makan.
Beruntungnya masih banyak
masyarakat lainnya yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Namun tetap saja ketika
berdampingan dengan virus yang tidak mengenal siapapun ini, seseorang yang ingin
menyalurkan rezekynya pun sudah tidak bisa lagi dengan cara semaunya. Karena
jangan sampai niat yang baik ini malah dapat mendatangkan hal-hal yang tidak
diharapkan di kemudian hari.
Saya ingin share pengalaman ini bukan untuk riya atau pamer ya..
Naudzubillah.. semua ini semata-mata
ingin memberikan view lain bahwa
saat-saat pandemic ini niat baik pun perlu dipikirkan matang-matang terlebih
dahulu. Saya juga ingin banyak mendengar cerita yang terjadi di lingkungan
teman-teman semua. Semoga yang membaca mendapatkan sedikit informasi jika ingin
melakukan hal yang sama.
Berikut cara yang kebetulan dilakukan
di lingkungan saya yaitu :
1. Pemberian
Nasi Jumat Gratis untuk seluruh warga yang terdampak.
Pada pemberian
nasi jumat ini sistemnya kami membuat
jalur khusus di depan komplek kami. Tentunya juga disertai SOP bagi setiap
orang yang ingin mengambil nasi gratis ini. Bukan untuk mempersulit tapi untuk
keselamatan bersama. Adapun SOP yang kami terapkan adalah sbb :
·
Wajib mengambil makanan dengan tangan yang
bersih dan sudah mencuci tangan
·
Wajib menggunakan masker saat pengambilan
makanan
·
Wajib antri pada tanda-tanda yang sudah dibuat
(minimal 1 meter)
·
Wajib menjaga ketertiban
·
Satu orang mengambil satu makanan saja
Adapun bagi para
warga yang ingin menjadi donatur, setiap warga hanya perlu menyimpan nasi
bungkus/sembako kecil di meja depan komplek kami. Jumlahnya bebas dan isinya
pun bebas sesuai kemampuan masing-masing. Tidak perlu melapor terlebih dahulu
kepada koordinator pelaksana. Sifatnya siapapun boleh memberi dan siapapun
boleh mengambil.
Di awal-awal
penerapannya tentu tidak mudah dan tidak dapat langsung tertib, masih perlu banyak
edukasi kepada warga dan masih harus
diawasi oleh banyak volunteer. Namun pada akhirnya, pemberian nasi bungkus
ini semakin tertib dan lancar. Walaupun di beberapa spot yang antri jauh dari
komplek kami masih banyak yang tidak mengindahkan antri minimal 1 m dibelakang
temannya, tapi kami terus menerus ingatkan.
Jika kami
perhatikan, antusiasme warga-warga sekitar lingkungan kami terhadap pemberian
nasi jumat ini sungguh luar biasa. Banyak donatur yang juga antusias karena
melihat sendiri reaksi masyarakat yang begitu terbantu dengan adanya gerakan
kecil ini. Banyak anak-anak dan Lansia yang rela mengantri demi mendapatkan 1
bungkus nasi jumat ini. Rata-rata nasi bungkus dan sembako kecil yang dapat
disalurkan adalah sejumlah 150-200 box setiap minggunya.
2. Pemberian
sembako dengan bekerjasama dengan agen-agen sembako di lingkungan rumah.
Mendekati hari
Lebaran, warga cluster kami memang secara rutin mengumpulkan sembako untuk
warga sekitar yang masih banyak kekurangan. Biasanya setelah kami melakukan
pendataan terhadap calon penerima sembako, kami memberikan kupon kepada warga
tersebut untuk dapat mengambil sembako di tempat yang sudah kami tentukan. Waktunya
semua seragam dan selesai pada hari yang sama. Sedangkan sembakonya sendiri,
biasanya dibeli oleh warga kami sendiri yang sudah dibentuk kepanitiaanya dan
barang-barang dikumpulkan di satu rumah untuk kita bersama-sama membuat
paket-paket sembako.
Tapi tentu tidak
sama dengan kondisi seperti sekarang, betul?
Kali ini prinsip
kami adalah :
1.
Tidak mungkin mengumpulkan semua penerima
sembako ke satu tempat secara bersamaan.
2.
Tidak mungkin juga warga kami yang harus belanja
sembako dan menyimpannya di dalam rumahnya.
3.
Tidak mungkin lagi berkumpul bersama membuat
paket-paket sembako.
4.
Kami sepakat untuk tidak mengirimkan
satu per satu sembako langsung ke rumah-rumah warga. Terlalu beresiko bagi
kami.
5.
Di sisi lain kami ingin ikut juga membantu
agen-agen sembako di dekat rumah kami agar mereka pun dapat ikut merasakan
berkahnya.
Jadi kali ini
SOP pemberian sembako dirubah total menjadi sbb :
1. Melakukan pendataan baru kembali karena kami
tidak bisa lagi menggunakan data-data yang diperoleh dari tahun sebelumnya. Hal
ini dikarenakan keluarga yang terkena dampak pandemic telah bertambah.
2. Pendataan kami rekonsiliasi dengan data yang
dimiliki oleh RT yang ada.
3. Kami berkoordinasi dengan 2 agen sembako di
wilayah rumah kami untuk menyiapkan paket sembako sesuai budget yang sudah
ditentukan.
4.
Kami membuat Kupon sembako lebih detail dan
memastikan bahwa kupon tidak dapat diduplikasi oleh warga di lapangan.
5. Kami mengundang 3 RT dan 2 agen sembako untuk
melakukan serah terima kupon yang akan dibagikan oleh masing-masing RT
setempat. Tentu tetap social distancing
saat proses ini.
6. Agen sembako kami ingatkan agar tetap menjaga
amanah yang sudah kami berikan. Jangan sampai juga di lapangan nanti ada warga
yang ingin menukarkan paket sembako dengan yang lain misalnya rokok atau
lainnya.
7. Kami membagi jadwal pengambilan sembako ke dalam
beberapa kloter. Sehingga tidak akan ada penumpukan juga di agen sembako. Semua
jadwal sudah tertera pada kupon yang kami berikan.
8. Pada saat pengambilan sembako pun kami tetap
mewajibkan untuk menggunakan masker dan selalu cuci tangan.
Alhamdulillah,
semua sembako sudah diterima oleh warga sekitar kami. Semua warga tertib mengambil sembako sesuai dengan jadwal yang mereka dapatkan masing-masing. Para
agen pun senang mendapatkan berkah orderan paket sembako yang tidak sedikit
ini. Akhirnya semua senang dan semua tenang.
Ketika berbuat baik perlu perencanaan matang, jangan sampai melumpuhkan
niat niat baik kita.
Teruslah berusaha dan lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan.
Tapi ingatlah!
Jangan sampai niat baikmu berujung petaka dikemudian hari.
(griseldaburhan)
Nah.. itu baru cerita yang ada di lingkungan saya, bagaimana dengan pelaksanaan di lingkungan teman-teman? Share dong disini..