Beruntungnya masih banyak masyarakat lainnya yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Namun tetap saja ketika berdampingan dengan virus yang tidak mengenal siapapun ini, seseorang yang ingin menyalurkan rezekynya pun sudah tidak bisa lagi dengan cara semaunya. Karena jangan sampai niat yang baik ini malah dapat mendatangkan hal-hal yang tidak diharapkan di kemudian hari.
Saya ingin share pengalaman ini bukan untuk riya atau pamer ya.. Naudzubillah.. semua ini semata-mata ingin memberikan view lain bahwa saat-saat pandemic ini niat baik pun perlu dipikirkan matang-matang terlebih dahulu. Saya juga ingin banyak mendengar cerita yang terjadi di lingkungan teman-teman semua. Semoga yang membaca mendapatkan sedikit informasi jika ingin melakukan hal yang sama.
Berikut cara yang kebetulan dilakukan di lingkungan saya yaitu :
1. Pemberian Nasi Jumat Gratis untuk seluruh warga yang terdampak.
Pada pemberian nasi jumat ini sistemnya kami membuat jalur khusus di depan komplek kami. Tentunya juga disertai SOP bagi setiap orang yang ingin mengambil nasi gratis ini. Bukan untuk mempersulit tapi untuk keselamatan bersama. Adapun SOP yang kami terapkan adalah sbb :
· Wajib mengambil makanan dengan tangan yang bersih dan sudah mencuci tangan
· Wajib menggunakan masker saat pengambilan makanan
· Wajib antri pada tanda-tanda yang sudah dibuat (minimal 1 meter)
· Wajib menjaga ketertiban
· Satu orang mengambil satu makanan saja
Adapun bagi para warga yang ingin menjadi donatur, setiap warga hanya perlu menyimpan nasi bungkus/sembako kecil di meja depan komplek kami. Jumlahnya bebas dan isinya pun bebas sesuai kemampuan masing-masing. Tidak perlu melapor terlebih dahulu kepada koordinator pelaksana. Sifatnya siapapun boleh memberi dan siapapun boleh mengambil.
Di awal-awal penerapannya tentu tidak mudah dan tidak dapat langsung tertib, masih perlu banyak edukasi kepada warga dan masih harus diawasi oleh banyak volunteer. Namun pada akhirnya, pemberian nasi bungkus ini semakin tertib dan lancar. Walaupun di beberapa spot yang antri jauh dari komplek kami masih banyak yang tidak mengindahkan antri minimal 1 m dibelakang temannya, tapi kami terus menerus ingatkan.
Jika kami perhatikan, antusiasme warga-warga sekitar lingkungan kami terhadap pemberian nasi jumat ini sungguh luar biasa. Banyak donatur yang juga antusias karena melihat sendiri reaksi masyarakat yang begitu terbantu dengan adanya gerakan kecil ini. Banyak anak-anak dan Lansia yang rela mengantri demi mendapatkan 1 bungkus nasi jumat ini. Rata-rata nasi bungkus dan sembako kecil yang dapat disalurkan adalah sejumlah 150-200 box setiap minggunya.
2. Pemberian sembako dengan bekerjasama dengan agen-agen sembako di lingkungan rumah.
Mendekati hari Lebaran, warga cluster kami memang secara rutin mengumpulkan sembako untuk warga sekitar yang masih banyak kekurangan. Biasanya setelah kami melakukan pendataan terhadap calon penerima sembako, kami memberikan kupon kepada warga tersebut untuk dapat mengambil sembako di tempat yang sudah kami tentukan. Waktunya semua seragam dan selesai pada hari yang sama. Sedangkan sembakonya sendiri, biasanya dibeli oleh warga kami sendiri yang sudah dibentuk kepanitiaanya dan barang-barang dikumpulkan di satu rumah untuk kita bersama-sama membuat paket-paket sembako.
Tapi tentu tidak sama dengan kondisi seperti sekarang, betul?
Kali ini prinsip kami adalah :
1. Tidak mungkin mengumpulkan semua penerima sembako ke satu tempat secara bersamaan.
2. Tidak mungkin juga warga kami yang harus belanja sembako dan menyimpannya di dalam rumahnya.
3. Tidak mungkin lagi berkumpul bersama membuat paket-paket sembako.
4. Kami sepakat untuk tidak mengirimkan satu per satu sembako langsung ke rumah-rumah warga. Terlalu beresiko bagi kami.
5. Di sisi lain kami ingin ikut juga membantu agen-agen sembako di dekat rumah kami agar mereka pun dapat ikut merasakan berkahnya.
Jadi kali ini SOP pemberian sembako dirubah total menjadi sbb :
1. Melakukan pendataan baru kembali karena kami tidak bisa lagi menggunakan data-data yang diperoleh dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan keluarga yang terkena dampak pandemic telah bertambah.
2. Pendataan kami rekonsiliasi dengan data yang dimiliki oleh RT yang ada.
3. Kami berkoordinasi dengan 2 agen sembako di wilayah rumah kami untuk menyiapkan paket sembako sesuai budget yang sudah ditentukan.
4. Kami membuat Kupon sembako lebih detail dan memastikan bahwa kupon tidak dapat diduplikasi oleh warga di lapangan.
5. Kami mengundang 3 RT dan 2 agen sembako untuk melakukan serah terima kupon yang akan dibagikan oleh masing-masing RT setempat. Tentu tetap social distancing saat proses ini.
6. Agen sembako kami ingatkan agar tetap menjaga amanah yang sudah kami berikan. Jangan sampai juga di lapangan nanti ada warga yang ingin menukarkan paket sembako dengan yang lain misalnya rokok atau lainnya.
7. Kami membagi jadwal pengambilan sembako ke dalam beberapa kloter. Sehingga tidak akan ada penumpukan juga di agen sembako. Semua jadwal sudah tertera pada kupon yang kami berikan.
8. Pada saat pengambilan sembako pun kami tetap mewajibkan untuk menggunakan masker dan selalu cuci tangan.
Alhamdulillah, semua sembako sudah diterima oleh warga sekitar kami. Semua warga tertib mengambil sembako sesuai dengan jadwal yang mereka dapatkan masing-masing. Para agen pun senang mendapatkan berkah orderan paket sembako yang tidak sedikit ini. Akhirnya semua senang dan semua tenang.
Ketika berbuat baik perlu perencanaan matang, jangan sampai melumpuhkan
niat niat baik kita.
Teruslah berusaha dan lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan.
Tapi ingatlah!
Jangan sampai niat baikmu berujung petaka dikemudian hari.
(griseldaburhan)




Tidak ada komentar:
Posting Komentar